Saturday, August 3, 2013

Cara Umar Bin Khattab Menegakkan Keadilan



Di zaman seperti sekarang gini apalagi di Indonesia, sangat susah mendapatkan sosok pemimpin yang jujur dan adil. Banyak kita lihat bagaimana tingkah pemimpin-pemimpin kita yang kebanyakan mengatasnamakan golongan / partainya saja dan ujung-ujungnya justru melakukan penyalahgunaan wewenang berupa KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme).

Karena keprihatinan itulah maka admin mencoba berbagi cerita mengenai sosok pemimpin yang dikagumi bukan hanya bagi kaum muslim tapi dikagumi oleh banyak orang. Dia salah seorang sahabat Nabi, yang juga termasuk dalam Khulafaur Rasyidin, dialah Umar Bin Khattab. Pria kelahiran Mekah yang berasal dari suku Bani Adi.

Umar Bin Khattab dulunya adalah seorang penentang ajaran Islam yang disebarkan Nabi Muhammad SAW. Namum Allah telah memberinya Hidayah dan kini beliau dikenal sebagai salah satu tokoh Islam yang sangat disegani dan diberi julukan Al Faruk (orang yg mampu memisahkan antara keadilan dan kebatilan).


Salah satu kisah kepemimpinannya beliau, yakni bagaimana ia mengadili kesalahan yang diperbuat oleh anaknya ketika itu, Abdurrahman. Berikut ini kisahnya :


Umar Bin Khattab Mengadili Anaknya.

Abdurrahman merupakan salah satu putra Umar yang tinggal di Mesir. Dia telah melakukan pelanggaran dengan meminum khamr bersama dengan temannya hingga mabuk.

Abdurrahman kemudian menghadap ke Gubernur Mesir waktu itu, Amr bin Ash, meminta agar dihukum atas perbuatan yang telah dilakukannya. Amr bin Ash pun menghukum Abdurahman dan temannya dengan hukuman cambuk.

Tetapi, Amr bin Ash ternyata memberikan perlakuan yang berbeda. Jika teman Abdurrahman dihukum di hadapan umum, maka si putra Khalifah ini dihukum di ruang tengah rumahnya.

Umar bin Khattab pun mendengar kabar itu. Dia kemudian mengirim surat kepada Amr bin Ash agar memerintahkan Abdurrahman kembali ke Madinah dengan membungkuk, dengan maksud agar si anak dapat merasakan bagaimana menempuh perjalanan dengan kondisi yang sulit.

Amr bin Ash kemudian melaksanakan isi surat itu dan mengirim kembali surat balasan yang berisi permohonan maaf karena telah menghukum Abdurrahman tidak di hadapan umum. Umar tidak mau menerima cara itu.

Mendapat perintah itu, Abdurrahman kemudian kembali ke Madinah sesuai perintah, yaitu dengan berjalan membungkuk. Dia begitu kelelahan ketika sampai di Madinah.

Tanpa memperhatikan kondisi putranya, Umar bin Khattab langsung menyuruh algojo untuk melaksanakan hukuman cambuk kepada putranya. Seorang sahabat sepuh, Abdurrahman bin Auf pun mengingatkan agar Umar tak melakukan hal itu.

"Wahai Amirul Mukminin, Abdurrahman telah menjalani hukumannya di Mesir. Apakah perlu diulangi lagi?" kata Abdurrahman bin Auf.

Umar pun tidak mau menghiraukan perkataan Abdurrahman bin Auf. Dia meminta Algojo segera melaksanakan penghukuman itu.

Kemudian, Umar mengingatkan kepada seluruh kaum muslim akan hadist Rasulullah tentang kewajiban menegakkan hukum, "Sesungguhnya umat sebelum kamu telah dibinasakan oleh Allah karena apabila di antara mereka ada orang besar bersalah, dibiarkannya, tetapi jika orang kecil yang bersalah, dia dijatuhi hukuman seberat-beratnya."

Abdurrahman lalu dicambuk berkali-kali di hadapan Umar. Dia pun meronta-ronta meminta tolong agar ayahnya mengurangi hukuman itu, tetapi Umar sama sekali tidak menghiraukan.

Bahkan, teriakan Abdurrahman semakin menjadi, dan mengatakan, "Ayah membunuh saya." Sekali lagi, Umar tidak menghiraukan perkataan anaknya.

Hukuman itu terus dijalankan sampai Abdurrahman dalam kondisi sangat kritis. Melihat hal itu, Umar hanya berkata, "Jika kau bertemu Rasulullah SAW, beritahukan bahwa ayahmu melaksanakan hukuman."

Akhirnya, Abdurrahman pun meninggal dalam hukuman. Umar sama sekali tidak menunjukkan kesedihan.

***

Subhanallah.... Adakah pemimpin yang seperti ini di Indonesia?? Semoga saja ada, aamiin

Sumber : Merdeka.com

Friday, August 2, 2013

Bersin Itu Nikmat


Begitu banyak nikmat yang Allah berikan kepada manusia, baik itu bagi kaum muslim maupun nonmuslim. Salah satu nikmat yang kadang terlupakan adalah nikmat bersin. Bersin adalah keluarnya udara semi otonom yang terjadi dengan keras melalui hidung dan mulut. Tahukah sobat, berapa kecepatan dari bersin? ternyata kecepatannya mencapai 161 sampai 250 Km / Jam. Wow, ngga salah tuh. Itu terus artikel sederhana ini untuk mengetahui kenikmatan dibalik bersin.

Perasaan lega yang timbul setelah bersin adalah bukti hal tersebut merupakan nikmat. Aktivitas bersin membuat tubuh kita mengeluarkan ratusan ribu partikel dan mikro organisme yang bisa membahayakan tubuh.

Penyebab dan Proses Bersin
Ada beberapa hal yang menyebabkan bersin, misalnya karena penyakit flu, alergi, namum intinya adalah apabila hidung mendeteksi suatu partikel berbahaya, maka hidung akan berupaya mengeluarkannya melalui bersin. Proses bersin dimulai saat hidung terkena rangsangan tertentu, seperti debu dan asap, kemudian rangsangan ini menginformasikan kepada suatu bagian di otak yang disebut pusat bersin bahwa ada sesuatu yang harus dikeluarkan dari rongga hidung. Otak mengirimkan pesan ke beberapa kelompok otot yang berbeda. Otot-otot ini harus berkontraksi sesuai urutannya agar bersin terjadi


Manfaat Bersin
beberapa manfaat bersin yaitu membersihkan saluran faring (saluran yang berhubungan antara hidung, mulut dan tenggorokan) dari partikel2 berbahaya, bersin juga dapat melegakan perasaan dan menggiatkan tubuh, Menurut Ibnul Qayyim, bersin dapat mengeluarkan uap dari dalam otak yang jika dibiarkan akan berbahaya.

Hadits riwayat Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:“Jika salah seorang dari kalian bersin, hendaklah ia mengucapkan ‘Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah)’ dan saudaranya atau orang yang bersamanya mengatakan kepadanya ‘Yarhamukallah (Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu)’. Jika salah seorang mengucapkan ‘Yarhamukallah’, maka orang yang bersin tersebut hendaklah menjawab ‘Yahdiikumullah wayushlih baalakum (Semoga Allah SWT memberikanmu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu).

Bahaya Menahan Bersin
Pernah ngga sih kalian menahan bersin? klo pernah maka sebaiknya mulai hentikan hal seperti itu. Seperti disebutkan diatas, bahwa kecepatan bersin bisa mencapai 250 Km / Jam. Kebayang kan gimana akibatnya bagi tubuh jika menahan bersin? Seorang doktor bernama Roizen menyebutkan beberapa yang mungkin terjadi jika keseringan menahan bersin:
  1. Gangguan pada retina
  2. Vertigo
  3. Gangguan fungsi pendengaran
  4. Mimisan
  5. Resiko patah tulang di tulang rawan hidung.
Jadi jangan pernah menahan bersin untuk menghindari beberapa risiko tersebut. Tapi jangan lupa juga untuk menutup mulut dan hidung dengan tangan, tisu, sapu tangan atau lekukan lengan saat bersin, agar bakteri dan kuman yang keluar tidak membahayakan orang sekitar anda.

Followers

Sponsor Lagi

 
 
Copyright © 2013. Bukan Catatan Manusia Biasa - All Rights Reserved
Design by Luhur Muhammad Fatah | Powered By Blogger.com