Wednesday, July 31, 2013

Hikmah Di Balik Sakit



Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim pernah bertanya, “Ya Rabbii, dari manakah penyakit itu berasal?” Allah menjawab, “Dari-Ku.” Ibrahim kembali bertanya, “Lalu, dari mana asal obatnya?” Allah menjawab, “Dari-Ku juga.” Kembali Ibrahim bertanya, “Kalau begitu, apa gunanya dokter?” Allah menjawab, “Ia adalah makhluk yang diutus oleh-Ku untuk membawa obat dari-Ku.”.

Siapa sih yang mau sakit? ngga ada seorang pun didunia ini yang mau sakit, tapi ya namanya manusia biasa apalagi dizaman seperti sekarang ini yang banyak polusi, yang namanya sakit memang tidak bisa dihindari. Acapkali kita mendengar manusia ketika ditimpa sakit dan musibah malah mencaci maki, berkeluh kesah, bahkan yang lebih parah meratapi nasib dan berburuk sangka dengan takdir Allah. Nauzubillah, kita semua berlindung kepada Allah dari perbuatan semacam itu. Padahal apabila mereka mengetahui hikmah dibalik semua itu, maka -insya Allah- sakit dan musibah terasa ringan disebabkan banyaknya rahmat dan kasih sayang dari Allah Ta’ala.

Sakit Adalah Takdir
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS. Al-Hadid : 22).“Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang melainkan dengan izin Allah” (QS. At-Taghaabun : 11). Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan semua takdir seluruh makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi”. (HR. Muslim no. 2653).

Sakit Adalah Penghapus Dosa
Ini adalah hikmah terpenting sebab diturunkannya sakit dan musibah. Dan hikmah ini sayangnya tidak banyak diketahui oleh saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Acapkali kita mendengar manusia ketika ditimpa sakit dan musibah malah mencaci maki, berkeluh kesah, bahkan yang lebih parah meratapi nasib dan berburuk sangka dengan takdir Allah. Nauzubillah, kita berlindung kepada Allah dari perbuatan semacam itu. Padahal apabila mereka mengetahui hikmah dibalik semua itu, maka -insya Allah- sakit dan musibah terasa ringan disebabkan banyaknya rahmat dan kasih sayang dari Allah Ta’ala.

Hikmah dibalik sakit dan musibah diterangkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dimana beliau bersabda: “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”.
(HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571).

Sakit Adalah Ujian Kesabaran
Apabila sakit dan musibah telah menimpa, maka seorang mukmin haruslah sabar dan ridho terhadap takdir Allah Azza wa Jalla, dan harapkanlah pahala serta dihapuskannya dosa-dosanya sebagai ganjaran dari musibah yang menimpanya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’uun’. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk ”. (QS. Al-Baqaroh : 155-157).
Dalam beberapa hadis Qudsi Allah Azza wa Jalla berfirman :
“Wahai anak Adam, jika engkau sabar dan mencari keridhoan pada saat musibah yang pertama, maka Aku tidak meridhoi pahalamu melainkan surga”.
(HR. Ibnu Majah no.1597, dihasankan oleh Syeikh Albani dalam Shohih Ibnu Majah : I/266).
Maksud hadis diatas yakni apabila seorang hamba ridho dengan musibah yang menimpanya maka Allah ridho memberikan pahala kepadanya dengan surga.

Subhanallah.... ternyata sakit adalah sesuatu yang patut disyukuri karena Allah ingin menghapus dosa-dosa kita melalui sakit.

Tuesday, July 30, 2013

Bencikah Kalian Dengan Hujan?





Manusia memang tempatnya salah dan khilaf. Jika panas bilangnya kepanasan, bila hujan sukanya mengeluh. Sobat sekalian pasti pernah mengalami kejadian dimana ingin pergi ke suatu acara, lalu tiba2 hujan turun dan menunda acara. Apa yang sobat lakukan ketika itu? mengeluh atau marah-marah kan. Dan tanpa sadar justru kita mengeluh dan marah sama Tuhan. Astagfirullah....

Jadi daripada mengeluh, mari kita bahas tentang hujan dan berkenalan dengan hujan serta apa manfaatnya bagi kehidupan.

Hujan secara sederhana dapat dikatakan sebagai proses turunnya titik-titik air (hydrometeor) dari awan menuju ke daratan. Dengan adanya hujan akan mendukung proses kehidupan yang ada dibumi yakni bagi hewan, tumbuhan dan manusia. Pernahkah terpikir oleh kita semua bahwa ternyata hujan itu turun telah diatur kadar dan kecepatan turunnya. Ketinggian minimum awan adalah sekitar 12.000 meter. Ketika turun dari ketinggian ini, sebuah benda yang yang memiliki berat dan ukuran sebesar tetesan hujan akan terus melaju dan jatuh menimpa tanah dengan kecepatan 558km/jam. Namum dengan kekuasaan-Nya, hujan turun ke bumi dengan kecepatan yang sedang dan tidak merusak. Bayangkan jika hujan turun seperti benda yang dhempaskan dengan keras, maka yang terjadi adalah kehancuran. Oleh karena itu sudah sepatutnya kita selalu bersyukur kepada-Nya.


 “Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (QS. Az-Zukhruf : 11).

Tahukah sobat bahwa salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa, adalah ketika turun hujan. Jadi daripada mengeluh apalagi mencela, bukankah lebih baik berdoa.

Ibnu Qudamah dalam Al Mughni mengatakan, ”Dianjurkan untuk berdo’a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, “Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : Bertemunya dua pasukan, Menjelang shalat dilaksanakan, dan Saat hujan turun.”

Larangan Mencela Hujan.
Sebagian orang sering keluar dari mulutnya celaan, “Aduh!! hujan lagi, hujan lagi”. Ketahuilah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menasehatkan kita agar jangan selalu menjadikan makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa sebagai kambing hitam jika kita mendapatkan sesuatu yang tidak kita sukai. Seperti beliau melarang kita mencela waktu dan angin karena kedua makhluk tersebut tidak dapat berbuat apa-apa.

Dalam sebuah hadits qudsi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,”Janganlah kamu mencaci maki angin.”

Manfaat Hujan
Sangat banyak sekali manfaat hujan, karena hujan merupakan salah satu komponen penting kehidupan. berikut ini sedikit dari sekian banyak manfaat hujan.
1. Rezeki yang langsung diturunkan dari Allah SWT.
2. Sebagai penyuci dalam thaharah.
3. Membantu kesuburan tanda
4. Hujan juga mencuci dan membersihkan pohon serta menghilangkan segala sesuatu yang dapat menghentikan transpirasi dari daun-daunnya dan menghambat proses asimilasi dan pernapasan daun.

Penutup:
“Dialah Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kalian, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kalian mengembalakan ternak kalian.” (QS. An-Nahl: 10)

Sunday, July 28, 2013

Hidayah Untuk Sang Gitaris


Ini sebenarnya cerita lama, tapi tak apalah saya bagikan agar kita semua bisa mendapat hikmah dan inspirasi dari pengalaman kisah hidupnya. Hidayah untuk sang gitaris, cocokkan judulnya? hehehe. Baiklah selamat menyimak dan membaca.

Anda penggemar Sheila On 7 tentunya mengenal mantan gitaris grup band asal jogya ini, namanya Sakti Ari Seno. Siapa menyangka bahwa sang gitaris kini telah meninggalkan hingar bingar dunia hiburan dan fokus pada keislamannya. Pria kelahiran 14 Juni 1980 ini memutuskan keluar dari grup band Sheila On 7 pada tahun 2006 dan perlahan-lahan fokus pada ajaran-ajaran dalam agama Islam.

Apa sih yang melatarbelakangi Sakti Ari Seno untuk mendalami Islam? begini awal mulanya, berawal ketika akan berangkat menuju Malaysia untuk mengikuti event penghargaan para musisi, sembari menunggu pesawat, ia berjalan-jalan disebuah toko buku. Ia tertegun pada sebuah buku berjudul "menjemput sakaratul maut bersama Rasulullah". Pikirannya pun melayang tak tentu, ia membayangkan bagaimana jika pesawat yang ditumpanginya tiba-tiba jatuh lalu ia dan ratusan penumpang lainnya tewas dalam penerbangan. Seketika hatinya bergetar membayangkan dirinya di akhirat tanpa amal kebaikan dan lebih banyak perbuatan dosa. Apalagi pada waktu itu memang sedang heboh-hebohnya berita kecelakaan pesawat.


“Saya bayangkan kalau pesawat terbang saya terhempas dan saya mati, apa bekal yang sudah saya punya? Saya tiada apa-apa. Tapi saya percaya mati tetap akan datang kepada saya pada waktu yang tidak bisa kita perkirakan,” ceritanya dia kemudian membeli buku tersebut dan setelah selesai membaca buku tersebut sepanjang kembali dari Malaysia. Ternyata petunjuk Allah tidak berakhir disitu saja, kembali ke Indonesia, ia mendapati ibunya sakit keras. Bayang-bayang akan kematian semakin membuat dirinya 'terbuka'. Dan sejak saat itulah perlahan-lahan ia mulai meninggalkan ranah hiburan dan fokus untuk belajar Islam. 

Dibawah ini beberapa foto Sakti Ari Seno yang kini lebih akrab disapa Salman Al Jugjawy.
Foto Ketika Aktif Ngeband.





Dan lihatlah perubahannya kini.


"Kita semua akan mati. Masalah waktunya, kita tak pernah tahu,” ujarnya pelan.

Sikap Jika Kehilangan Sandal Di Masjid




Masjid adalah tempat yang dikhususkan untuk beribadah dan berzikir, siapapun boleh datang ke masjid mulai dari anak-anak hingga orang tua sekalipun. Bahkan sekarang ini jumlah masjid sudah sangat banyak, admin yakin letak masjid hanya beberapa puluh meter dari rumah atau tempat kerja kalian. Suatu hal yang sangat patut disyukuri, tentunya bukan ucapan syukur dilisan aja sob, melainkan dengan memakmurkan masjid (yakni beribadah).

Akan tetapi ada satu hal yang kurang sreg, yaitu kebanyakan kita agak takut pergi ke masjid menggunakan sandal yang bagus. alasannya sih klasik, takut kecurian atau tertukar. Klo masjidnya punya marbot (Pengurus Masjid) mungkin tidak apa-apa. Sayangnya meskipun ada marbot, tetap saja masih ada kejadian kehilangan atau tertukar sandalnya.

Lalu bagaimana jika kehilangan / tertukar sandalnya di masjid? tentu harus dicari. Tapi tahukah sobat, bahwa ada larangan dalam Islam, jika kehilangan barang di masjid sebaiknya jangan dicari. Sebagaimana hadist berikut:

Rasulullah SAW Bersabda: "Siapa saja yang mendengar seseorang mencari ontanya yang hilang didalam masjid, maka katakanlah 'semoga Allah tidak mengembalikannya kepadamu. Sebab Masjid-masjid tidak dibangun untuk hal ini' "(HR.Muslim, kitab: al-Masaajid Wa Mawaadhi’ ash-Shalaah)

Itu kesalahan pertama, yaitu mencari barang yg hilang di masjid. Kesalahan kedua yang admin lihat adalah, jika seseorang kehilangan sandal, maka ia akan mengambil sandal yang lainnya. Itu kan sama aja mencuri, benar ngga sob?


Berkaitan dengan hal diatas, admin punya cerita lucu nih. Ketika itu admin sedang berada di Masjid Raya buat melaksanakan shalat dhuhur. Waktu itu marbotnya lagi ngga ada, jadinya sandal ditaruh aja di tempat penitipan. Begitu mau pulang, alhamdulillah sandalnya hilang dah. hehehe. Padahal uang di dompet pas-pasan, jadinya nekat aja pulang ke rumah tanpa sandal. Mengendarai sepeda motor tanpa alas kaki, malunya bukan main sob, yaa tapi mau gimana lagi, masa mesti ambil sandal orang lain.

Besok-besok mungkin sandalnya digembok aja kali ya, heheh

Wassalam

Friday, July 26, 2013

6 Kalimat Penuh Berkah

Dalam 24 jam keseharian kita, seringkali emosi tidak bisa ditahan. Ada saja yang bikin bete atau membuat perasaan menjadi tidak tenang. Dan akhirnya membuat pekerjaan menjadi berantakan dan tertunda. Bukannya untung malah buntung yang didapat. Klo sudah begitu, godaan setan dengan gampangnya masuk dan membisikkan bisikan jahatnya dengan lancar bak jalan tol. hehe

Jadi alangkah baiknya jika mengaplikasikan 6 kalimat singkat ini dalam keseharian kita. Silakan di simak









Bismillahirahmaanirrahim : Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Diucapkan pada saat akan memulai suatu pekerjaan, atau ketika akan memulai suatu aktivitas. Misalnya saja menaiki kendaraan.















Alhamdulillahirabbil aalamiin : Segala Puji Hanya Bagi Allah.
Diucapkan jika mendapat hal yang menyenangkan atau melihat sesuatu yang indah dan besar. Atau bisa juga diucapkan jika telah menyelesaikan suatu pekerjaan.








Inna Lillahi wa Inna ilaihi roojiuun : Semua Milik Allah dan akan kembali ke pada-Nya.
Kalimat ini diucapkan pada saat mendapat atau mendengar musibah, misalnya kehilangan barang ataupun berita seseorang yang meninggal dunia.










Astagfirullaahu : Semoga Allah mengampuni aku.
Kalimat ini diucapkan jika berbuat suatu kesalahan atau melihat sesuatu yang kurang menyenangkan.









La Haula Wala Quwwata Illa Billahi : Tiada daya dan upaya melainkan semuanya dari Allah.
Dibaca pada saat akan melakukan suatu pekerjaan yang berat atau bisa juga diucapkan pada saat akan berangkat kerja atau meninggalkan rumah.












Insya Allah : Jika Allah mengizinkan.
Kalimat ini biasa diucapkan pada saat akan berjanji atau melakukan suatu pekerjaan di masa yg akan datang.

Iklan

Shalat Subuh 3 Rakaat




Malam itu seorang maling sedang bersembunyi di kolong rumah sambil menunggu penghuninya tidur. Si maling mendengar percakapan pemilik rumah dan istrinya.


"bu, anak kita Fulani sudah besar. Dan sudah pantas kita nikahkan"
"Iya pak, Klo ada pria yang melamar, kita terima saja ya pak" Jawab istri

"Betul bu, tapi jangan asal terima. Kita cari menantu yang agamanya baik. Sekalian biar bisa ngajarin kita agama. Bagaimana pendapat ibu?"


"Iya pak, Ibu setuju. Mari kita berdoa pak, biar bisa dapat menantu yang baik agamanya".

Si maling yang terus menyimak, akhirnya mengurungkan niatnya untuk mencuri dan pulang ke kandangnya. Ehh bukan, tapi ke rumah. heheh


Dua hari kemudian, Maling tersebut mendatangi pemilik rumah dengan pakaian rapi dan mengenakan peci.
"Begini pak, nama saya Chris John. Saya dari kampung sebelah dan baru saja menyelesaikan studi di luar pulau. Dan kebetulan saya sedang berpuasa, jika bapak tidak keberatan saya ingin meminta segelas air untuk berbuka, setelah itu saya akan melanjutkan perjalanan pulang, pak".

Si pemilik pun merasa senang dan merasa doanya telah dikabulkan. 'mungkin inilah jodoh yang dikirimkan untuk anakku, fulaini' gumamnya dalam hati.

"Boleh nak, silakan duduk dulu. Biar saya ambilkan sedikit makanan dulu, nak" kata si pemilik sambil masuk ke dalam rumah.

Alhasil mereka pun ngobrol dan si maling diminta untuk menikahi anak pemilik rumah. Beberapa hari kemudian, sah lah si maling mendapatkan anak gadis pemilik rumah.

Esok harinya, si maling melaksanakan shalat subuh 3 rakaat dan diam-diam diperhatikan oleh mertuanya.

"Nak, tadi bapak perhatikan kamu shalat subuhnya 3 rakaat kan? bukannya shalat subuh itu cuma 2 rakaat?"

Takut ketahuan kedok aslinya, si maling berusaha tetap tenang dan bisa menguasai diri. Dengan lemah lembut dia menjawab "Begini ya pak, sebenarnya memang 2 rakaat tapi rakaat ketiganya saya lakukan untuk bapak"

Si mertua merasa takjub dan bangga.
"Makasih ya nak, tidak salah saya memilihmu sebagai menantu. Kamu juga perhatian sama mertuamu, terima kasih ya nak" jawab si mertua merasa terharu.
____________________________________________________________

Hikmah cerita di atas
Silakan di cari sendiri ya, hehehe....

Monday, July 22, 2013

Mengerjakan Witir Sebelum Tidur




Hari ke 15 Ramadhan ini apakah anda masih rajin shalat malamnya (tarawih)? Saya yakin masih, dan masjid-masjid juga masih penuh oleh jamaah tarawih. Judul artikel ini sebenarnya klise karena setiap Ramadhan, pertanyaan seperti itu akan ditimbul bagi sebagian orang. Apakah boleh mengerjakan shalat witir sebelum tidur? Karena umumnya, setelah shalat tarawih maka imam akan menutup dengan shalat witir 3 rakaat. Padahal shalat witir itukan penutup shalat malam. Jadi yang mau shalat tahajjud gimana dong? Itulah sebabnya mengapa pada saat Imam akan melakukan witir, sebagian jamaah ada yang pulang ke kandang. Ehhh bukan... ke rumah maksudnya. heheh.

Kembali ke Topik.
Jadi manakah yg benar, mengerjakan witir sebelum tidur atau sesudah tidur (bagi yg mau tahajjud)? Kemarin admin denger dari ceramah ramadhan kemarin yg katanya membolehkan dua-duanya. Di bawah ini penopangnya.

“Barangsiapa takut tidak dapat bangun di akhir malam hendaknya ia berwitir di awalnya (sebelum tidur). Dan barangsiapa yakin dapat bangun di akhir malam maka hendaknya ia witir di akhir malam karena sholat di akhir malam disaksikan  (oleh malaikat) dan yang demikian itu adalah lebih utama.” [HR Muslim 755 dari hadits Jabir radhiyallahu anhu]

Jadi dengan berpegang pada hadist tersebut, maka tidak perlu ada keraguan lagi apakah anda ingin witir sebelum tidur atau sesudah tidur. Akan tetapi mengerjakan witir di akhir malam tentulah lebih baik terutama jika anda yakin bisa bangun di akhir malam. Adapun sahabat Nabi yang mengerjakan witir di akhir malam adalah Umar Bin Khattab. Beliau adalah manusia yang paling ditakuti dikalangan setan, karena itulah beliau begitu yakin bisa bangun di akhir malam.


Semoga artikel sederhana ini bermanfaat

Followers

Sponsor Lagi

 
 
Copyright © 2013. Bukan Catatan Manusia Biasa - All Rights Reserved
Design by Luhur Muhammad Fatah | Powered By Blogger.com